Yup ente tak salah baca kok sob. Jika ente pingin sukses di AGC, setidaknya mainlah manual.
Waduh sob, kalo kudu main manual, ngapain dong ada AGC, nggak berguna dong AGC, ngapain ente rilis AGC? Wkwkwk.
Sabar, pertanyaan ente betul sob, tapi akan segera terjawab. InsyaAllah. Jawabannya adalah…
Daftar Isi
AGC itu Alat Bantu, Bukan Jalan Pintas
Yup karena AGC itu sebenarnya alat bantu sob. Jadi jangan langsung loncat kesini sebelum paham dasarnya.
Artinya, kita perlu paham kaidah-kaidah dasar SEO.
Setidaknya, dengan pengalaman ranking sesuatu secara manual, nantinya ente bakal lebih mudah belajar
Karena setelah main manual, ente paham alur otomatisasinya.
Sebaliknya, jika kita belum paham dasarnya, maka AGC ga bakal terasa masuk akal. Feelnya nggak dapet.
Rasakan Sensasi Manual
Cobalah bikin sesuatu yang informatif, berguna, secara manual. Biarkan trafik berdatangan secara natural. Lakukan terus menerus, lihat tulisan seperti apa yang bisa mendatangkan trafik secara organik. Organik dalam arti, mereka datang dari mesin pencari, atas keinginan sendiri, tidak dipaksa.
Lakukan riset keyword memakai tool terserah ente.
Ada yang pakai ahrefs, alexa siteinfo, dojo toolbox, ubersuggest, dll.
Cobalah menulis manual.
Tulis beberapa konten.
Pakai platform WordPress.
Install Yoast SEO Plugin.
dan penuhi kaidah SEO on page dari Yoast sampai hijau semua
Masukkan ke Google Webmaster Tools
Teliti, konten seperti apa yang mendatangkan trafik, konten seperti apa yang gagal. Dengan melihat Search Analytics pada menu GWT.
Di GWT nanti terlihat, konten apa yang kita masuk SERP tapi tidak diklik pengguna
Teliti sebabnya, perbaiki sob.
Di GWT juga terlihat, konten apa yang dapat klik, tapi ranknya belum maksimal.
Teliti sebabnya, perbaiki sob.
Di GWT juga terlihat, konten apa yang bisa dipecah menjadi sub-content.
Kalau bisa, SERP ente kuasai sob untuk yang sudah “terlanjur ranking” tadi 😀
Evaluasi yang Bikin Pegel, Bisakah Diotomatisasi?
Ketika sudah mencapai, katakan ratusan atau ribuan pengunjung sehari, sampai disini ente bisa memutuskan, meneruskan manual, atau optimasi.
Gambar di bawah harusnya cukup jelas. Menjelaskan tentang alur masing-masing web.
Kalau ente nggak ngerasa jenuh, atau pegel2, lanjutkan.
Kalau ente sudah ngerasa pegel, tinjau bagian mana yang membuat ente pegel dan bosen. Coba perhatikan, adakah pola perulangan yang bikin ente bosen?
Otomatisasi bisa membantu kita memuluskan jalan menuju tujuan. Kesempatan sampai lebih cepat bisa dicapai memakai otomatisasi. Salah satu cara otomatisasi konten ya dengan AGC. 😀
Pertanyaaannya, bisa nggak itu di otomatisasi?
Otomatisasi, dan Evaluasi sampai “Sempurna”
Jika itu berkaitan dengan konten, bisa nggak AGC atau autoblog menggantikannya?
Ane pernah main manual rasa AGC, juga AGC rasa manual, dua-duanya seru.
Kalau nggak bisa digantikan yang auto, maka konten tersebut apakah bisa digantikan orang lain dengan tetap jaga kualitas?
Baik AGC, Autoblog, maupun Manual yang dioutsourcekan, harus berkualitas.
Jika itu tidak berkaitan dengan konten, adakah alat lain yang bisa membantumu?
InsyaAllah, jika tekun, atas izin Allah, kita bisa mencapai trafik dan earning yang diinginkan.
AGC memang salah satu faktor yang bisa mendatangkan banyak trafik. Tetapi, tidak semua masalah bisa diselesaikan pakai AGC. Jika ente baca tulisan ane sebelumnya tentang mindset, ente bakal lihat, kalau ternyata yang jadi masalah bukan toolnya, tetapi seberapa berguna suatu situs. Karena itu, untuk membuat sesuatu yang berguna, tidak ada jalan pintas.
PS: Tulisan ini juga sebagai pengingat untuk diri sendiri. Peace :D.
Di dalam batasan sinyal yg kadang ada kadang ga ane baca tulisan ente sob, tetap inspiring karena ane juga pake model manual, semi maupun auto 😉 keren sobb !